+628998867676| Bimbel semua pelajaran dan tingkat sekolah | Kursus IT: Office, Autocad-Grafis Desain, Teknisi, Pemrograman, Linux dan Bahasa InggrisPengertian Pelatihan Kursus dalam Manajemen Sumberdaya Manusia
Cut Zurnali (2004), mengemukakan beberapa pendapat para ahli mengenai definisi
Pelatihan Kursus sebagai berikut:
1. Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright
(2003:251) mengemukakan, training is a planned effort to facilitate the
learning of job-related knowledge, skills, and behavior by employee. Hal ini
berarti bahwa Pelatihan Kursus merupakan suatu usaha yang terencana untuk
memfasilitasi pembelajaran tentang pekerjaan yang berkaitan dengan
pengetahuan, keahlian dan perilaku oleh para pegawai.
2. Menurut Gomes (2003:197), Pelatihan
Kursus adalah setiap usaha untuk memperbaiki performansi pekerja pada suatu
pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya, atau satu pekerjaan
yang ada kaitannya dengan pekerjaannya
3. Menurut Robbins, Stephen P, (2001:282),
Training meant formal training that’s planned in advanced and has a
structured format. Ini menunjukkan bahwa Pelatihan Kursus yang dimaksudkan
disini adalah Pelatihan Kursus formal yang direncanakan secara matang dan
mempunyai suatu format Pelatihan Kursus yang terstruktur.
4. Menurut Bernardin dan Russell
(1998:172), Training is defined as any attempt to improve employee
performance on a currently held job or one related to it. This usually means
changes in spesific knowledges, skills, attitudes, or behaviors. To be
effective, training should involve a learning experience, be a planned organizational
activity, and be designed in response to identified needs. Jadi Pelatihan
Kursus didefinisikan sebagai berbagai usaha pengenalan untuk mengembangkan
kinerja tenaga kerja pada pekerjaan yang dipikulnya atau juga sesuatu
berkaitan dengan pekerjaannya. Hal ini biasanya berarti melakukan perubahan
perilaku, sikap, keahlian, dan pengetahuan yang khusus atau spesifik. Dan
agar Pelatihan Kursus menjadi efektif maka di dalam Pelatihan Kursus harus
mencakup suatu pembelajaraan atas pengalaman-pengalaman, Pelatihan Kursus
harus menjadi kegiatan keorganisasian yang direncanakan dan dirancang di
dalam menanggapi kebutuhan-kebutuhan yang teridentifikasi.
5. Menurut Gomez-Mejia, Balkin, dan Cardy
(2001:259), training is usually conducted when employees have a skill deficit
or when an organization changes a system and employees need to learn new
skill. Ini berarti bahwa Pelatihan Kursus biasanya dilaksanakan pada saat
para pekerja memiliki keahlian yang kurang atau pada saat suatu organisasi
mengubah suatu system dan para perlu belajar tentang keahlian baru.
6. Menurut DeCenzo dan Robin (1999:227),
Training is a learning experience in that it seeks a relatively permanent
change in an individual that will improve the ability to perform on the job.
Ini berarti bahwa Pelatihan Kursus adalah suatu pengalaman pembelajaran di
dalam mencari perubahan permanen secara relatif pada suatu individu yang akan
memperbaiki kemampuan dalam melaksanakan pekerjaannya itu.
7. Menurut Never Ending Transfusing -
Application Training (NET-at), Pelatihan Kursus adalah kegiatan belajar dan
praktik untuk sesuatu tujuan baik, dilakukan secara
berulang-ulang dan terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan (continuously
and never end) manusia, dan fitrahnya.
Cut Zurnali (2004) menjelaskan bahwa pengertian Pelatihan Kursus yang
dikemukakan oleh para ahli di atas sering dijadikan acuan dalam riset-riset
manajemen sumberdaya manusia, psikologi industri, dan administrasi.
Definisi-definisi para ahli tersebut dapat dengan lengkap mendeskripsikan
mengenai arti dan tujuan Pelatihan Kursus.
Tujuan Dan Manfaat Pelatihan Kursus
Menurut Cut Zurnali (2004), the goal of training is for employees to
master knowledge, skills, and behaviors emphasized in training programs and
to apply them to their day-to-day activities. Hal ini berarti bahwa tujuan Pelatihan
Kursus adalah agar para pegawai dapat menguasai pengetahuan, keahlian dan
perilaku yang ditekankan dalam program-program Pelatihan Kursus dan untuk
diterapkan dalam aktivitas sehari-hari para karyawan. Pelatihan Kursus juga
mempunyai pengaruh yang besar bagi pengembangan perusahaan.
Cut Zurnali (2004) memaparkan beberapa manfaat Pelatihan Kursus yang
diselenggarakan oleh perusahaan yang dikemukakan oleh Noe, Hollenbeck,
Gerhart, Wright (2003), yaitu:
·
Meningkatkan pengetahuan para karyawan atas budaya dan para pesaing luar,
·
Membantu para karyawan yang mempunyai keahlian untuk bekerja dengan
teknologi baru,
·
Membantu para karyawan untuk memahami bagaimana bekerja secara efektif
dalam tim untuk menghasilkan jasa dan produk yang berkualitas,
·
Memastikan bahwa budaya perusahaan menekankan pada inovasi, kreativitas
dan pembelajaran,
·
Menjamin keselamatan dengan memberikan cara-cara baru bagi para karyawan
untuk memberikan kontribusi bagi perusahaan pada saat pekerjaan dan
kepentingan mereka berubah atau pada saat keahlian mereka menjadi absolut,
·
Mempersiapkan para karyawan untuk dapat menerima dan bekerja secara lebih
efektif satu sama lainnya, terutama dengan kaum minoritas dan para wanita.
Tiga Level Analisis Penentuan Kebutuhan
Pelatihan Kursus
Menurut Cut Zurnali (2004), terdapat 3 (tiga) tingkatan atau level
analisis dalam menentukan kebutuhan Pelatihan Kursus yang harus dipenuhi,
yaitu:
·
Pertama, organization analysis (analisis organisasi): Memfokuskan pada
pengenalan di dalam organisasi di mana Pelatihan Kursus dibutuhkan.
·
Kedua, operations analysis (analisis operasi): Mencoba mengenal isi Pelatihan
Kursus-apa yang tenaga kerja harus lakukan agar bekerja secara kompeten.
·
Ketiga, individual analysis (analisis individual): Menentukan seberapa
baik setiap pekerja atau karyawan yang sedang melakukan tugas dalam
menyelesaikan tugasnya.
Menurut Dessler (edisi terjemahan:1997:263), Pelatihan Kursus memberikan
karyawan baru atau lama suatu keterampilan yang mereka butuhkan untuk
menjalankan pekerjaan mereka. Dengan demikian Pelatihan Kursus berarti
menunjukkan seorang masinis bagaimana mengoperasikan mesin barunya, bagi
seorang juru jual baru, bagaimana menjual produk perusahaannya, atau bagi
seorang penyelia baru bagaimana mewawancarai dan menilai karyawan.
Indikasi Keberhasilan Suatu Program Pelatihan Kursus
Menurut Soekidjo Notoatmodjojo (1991: 53), pelaksanaan program Pelatihan
Kursus dapat dikatakan berhasil apabila dalam diri peserta Pelatihan Kursus
tersebut terjadi suatu proses transformasi dalam :
1. Peningkatan kemampuan dalam
melaksanakan tugas
2. Perubahan perilaku yang tercermin pada
sikap, disiplin dan etos kerja.
Untuk mengetahui terjadi tidaknya perubahan tersebut dilakukan penilaian
atau evaluasi atas pelaksanaan Pelatihan Kursus tersebut.
|
Tags
Pelajaran Komputer